Senin, 02 Mei 2016

Pelaksanaan Supervisi Hotel di Indonesia

Karya Ilmiah
Teknik Supervisi
Manajemen Event

Judul :
Rencana dan Pelaksanaan supervisi hotel di Indonesia

Disusun oleh :
Merlina Fitriani
David Bahtiar
Muhammad Kamal Hasbi Ghufroni
Tri Pujiraharjo


Dosen pengajar :
Dr. Budi Supriyanto, MM., MSi.


Menejemen Industri Pariwisata dan Perhotelan
Fakultas  Ilmu Ekonomi
Universitas Satyagama.
Jakarta




Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Rencana dan pelaksanaan supervisi hotel di Indonesia”
    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.












   
                                                                                      Jakarta,  21 Maret 2016

   

                                                                                              Penyusun

Daftat isi :
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I  Pendahuluan
1.1  Latar belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Maksud dan tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Deskripsi
2.2 Pembahasan
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar pustaka
















Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Hotel adalah suatu bidang akomodasi yang menyediakan pelayanan dalam bidang jasa, seperti layanan penyewaan kamar, restaurant, bar, transportasi dan lain sebagainya. Rencana dan pelaksanaan supervisi hotel adalah suatu sistem kerja seorang supervisor yang bertugas dan bertanggung jawab atas staff bawahannya di department tertentu di dalam hotel. Supervi hotel bertujuan untuk menyenangkan tamu hotel yang datang dengan fasilitas dan peraturan-peraturan yang membuat tamu merasa nyaman di hotel tersebut.

1.2 Ruusan Masalah
• mengapa didalam sebuah hotel perlu memiliki rencana supervisi?
• apa saja tugas dan tanggung jawab seorang supervisor dalam sebuah hotel?


1.3 Maksud dan tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan guna melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, selain itu untuk menambah pengetahuan penulis tentang rencana dan pelaksanaan supervisi hotel di indonesia.














BAB II PEMBAHASAN
2.1 PELAKSANA SUPERVISI :
Menurut Bactiar dan Suarly, (2009) yang bertanggung jawab dalam  melaksanakan supervisi adalah atasan yang memiliki kelebihan dalam organisasi. Idealnya kelebihan tersebut tidak hanya aspek status dan  kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hal tersebut serta prinsip-prinsip pokok supervisi maka untuk dapat melaksanakan  supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karasteristik yang harus dimilki  oleh pelaksana supervisi (supervisor). Karasteristik yang dimaksud adalah:
1) Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas wewenang  dan tanggung jawab yang jelas.
2) Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi.
3) Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan supervisi  artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik supervisi.
4) Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter.
5) Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu  berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku bawahan  yang disupervisi.

TEKNIK SUPERVISI  :
          Tehnik pokok supervisi pada dasarnya identik dengan tehnik penyelesaian  masalah. Bedanya pada supervisi tehnik pengumpulan data untuk  menyelesaikan masalah dan penyebab masalah menggunakan tehnik  pengamatan langsung oleh pelaksana supervisi terhadap sasaran supervisi, serta  pelaksanaan jalan keluar. Dalam mengatasi masalah tindakan dapat dilakukan  oleh pelaksana supervisi, bersama-sama dengan sasaran supervisi secara  langsung di tempat . Dengan perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa untuk dapat  melaksanakan supervisi yang baik ada dua hal yang perlu diperhatikan (Bachtiar dan Suarli, 2009):
 Pengamatan langsung
Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu  ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.
a. Sasaran pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak jelas sasarannya  dapat menimbulkan kebingungan, karena pelaksana supervisi dapat  terperangkap pada sesuatu yang bersifat detail. Untuk mencegah keadaan  yang seperti ini, maka pada pengamatan langsung perlu ditetapkan sasaran pengamatan, yakni hanya ditujukan pada sesuatu yang bersifat  pokok dan strategis saja (selective supervision).
b. Objektivitas pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak  terstandardisasi dapat menggangu objektivitas. Untuk mencegah keadaan  yang seperti ini, maka pengamatan langsung perlu dibantu dengan  dengan suatu daftar isi yang telah dipersiapkan. Daftar tersebut  dipersiapkan untuk setiap pengamatan secara lengkap dan apa adanya. Pendekatan  pengamatan. Pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak  senang, atau kesan menggangagu kelancaran pekerjaan. Untuk mengecek  keadaan ini pengamatan langsung harus dilakukan sedemikian rupa sehingga  berbagai dampak atau kesan negatif tersebut tidak sampai  muncul. Sangat dianjurkan pengamatan tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan menunjukkan kekuasaan atau otoritas.
 Kerja sama
Agar komunonikasi yang baik dan rasa memiliki ini  dapat muncul, pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja sama dalam penyelesaian masalah, sehingga prinsip-prinsip kerja sama kelompok dapat diterapkan. Masalah, penyebab masalah serta upaya alternatif penyelesaian masalah harus dibahas secara  bersama-sama. Kemudian upaya penyelesaian masalah tersebut dilaksanakan secara bersama-sama pula.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SUPERVISOR
Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Oleh karena itu, seorang supervisor harus memiliki kompetensi berkualitas tinggi yang mencakup keterampilan membangun relasi di antara atasan dan bawahan; keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal, kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas melakukan supervisi terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan emosional dan mind set positif.

Ada begitu banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, tetapi waktu dan , selalu menjadi kendala utama dalam proses perampungan semua pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar supervisor merasa tertekan dalam rutinitas kesibukan kerja sehari-hari, yang membuat mereka kurang mampu untuk berpikir kreatif dan strategis terhadap fungsi dan peran kerjanya.
Sebagai ilustrasi misalnya, seorang Sales Supervisor yang dibebankan target menjual sebesar Rp. 500 juta perbulan dan dipercayakan untuk memiliki 10 orang salesman ( anak buah ). Apabila dibagi rata, maka beban seorang salesman menjadi Rp.50 juta perbulan. Bila diibaratkan para salesman adalah kuda ( untuk mempermudah penjelasan saja ), maka setiap kuda akan menanggung beban Rp.50 juta.
Apa yang menjadi tugas seorang Sales Supervisor agar supaya setiap salesman bisa berhasil mencapai Rp.50 juta setiap bulan? Seperti si pemilik kuda dalam ilustrasi diatas, Sales Supervisor seharusnya mengembangkan, memberdayakan, komunikasi, melatih dan memotivasi para salesmannya. Apa akibatnya bila Sales Supervisor tidak lakukan hal tersebut? Maka dia harus terjun ke lapangan untuk jualan, untuk menutupi kekurangan dari para salesmannya. Berarti si Sales Supervisor akan mengambil alih beban salesmannya.
Dengan kata lain si Sales Supervisor berfungsi menjadi "kuda", dan dia disebut sebagai pemimpin "cap kuda". Fungsi Sales Supervisor seharusnya sebagai pengelola kuda, bukan menjadi kudanya. Situasi seperti ini sering dijumpai di dunia kerja yang nyata, banyak pemimpin yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seorang pemimpin.
Peran penting seorang supervisor adalah sebagai koordinator unit kerja. Untuk menjadi koordinator yang efektif, supervisor wajib memahami karakter pekerjaan dan karakter sumber daya yang dikelolanya. Persepsi yang bersifat objektif dengan mempertimbangkan semua risiko, peluang, dan potensi keunggulan dari semua sumber daya yang dikelola akan mendorong antusias supervisor untuk selalu memperbaiki sikap dan perilaku dalam usaha menciptakan cara - cara kerja yang efektif dalam menghasilkan kinerja terbaik. Setiap supervisor harus selalu sadar bahwa jika dia ingin berprestasi menjadi supervisor andal di tempat kerja, maka dia harus mampu mengubah persepsi dan kualitas dirinya menjadi lebih efektif dengan pikiran dan tindakan positif. Dan untuk mengubah dirinya secara efektif, dia harus mengenal apa yang dia kerjakan, siapa yang membantu pekerjaan dia, serta apa saja alat - alat terefektif yang dia perlukan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan sempurna. Setiap pekerjaan harus dilakukan melalui serangkaian proses kerja yang efektif dan tepat sasaran. Peran kerja supervisor tidak boleh sekedar menjadi ban serap atasannya, supervisor tetaplah seorang pemimpin walaupun otoritasnya sangat terbatas. Dan sikap perilaku supervisor andal tidak akan pernah melempar tanggung jawab kepada atasan, tapi akan membangun tim unit kerja yang efektif untuk secara terampil memecahkan masalah dan membuat solusi terhebat.

PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YANG DIBUTUHKAN SUPERVISOR :
 Pengetahuan dan Ketrampilan Teknis.
Pengetahuan teknis dibutuhkan agar tugas dapat dilaksanakan secara profesional. Seorang Supervisor yang memiliki ketrampilan teknis akan mampu untuk mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya secara langsung. Bilamana terjadi penyimpangan kekeliruan ketidaklancaran kelambatan tidak efisien dan tidak produktif, maka Supervisor bisa segera dapat mengoreksi, pembenahan, perbaikan agar operasi Unit yang dipimpinnya bisa berjalan lancar, produktif efisien.
 Pengetahuan dan Ketrampilan Managerial dan Administratif.
Ketrampilan managerial terdiri dari pengetahuan dan ketrampilan berikut :
a. Planning
b. Organizing
c. Influencing
d. Controlling
Berkaitan dengan ketrampilan managerial ini, seorang Supervisor harus memahami hal-hal berikut:
- Goals & Objectives (Tujuan & Sasaran) yang harus dicapai unitnya.  - Bidang Kegiatan Kunci (Key Result Area). - Referensi Pokok / Utama.
Berkaitan dengan ketrampilan administratif ternyata sangat berguna dalam mendukung kelancaran tugas operasionalnya. Di bawah ini adalah contoh kegiatan Administratif :
a. Mengisi dokumen / formulir yang diperlukan,seperti : - Transfer peralatan, order barang, permintaan servis, dll.
b. Membuat laporan, baik berkala, rutin dan non rutin. - Produksi harian, perawatan, stock gudang, dll.

 Ketrampilan Konsepsual.
Adalah kemampuan intelektual untuk menyusun konsep, gagasan, ide dan mampu menerapkannya di unit kerjanya sesuai dengan kondisi dan situasi di unit itu. Seorang Supervisor dengan ketrampilan konsepsual yang tinggi akan mampu menyusun kemudian mengusulkan kepada atasannya,gagasan dan ide baru yang diharapkan akan memperbaiki kelancaran unit kerjanya.
 Ketrampilan Hubungan Antar Manusia
Kemampuan untuk secara efektif berhubungan dengan orang lain, sehingga orang lain itu akan membantu kelancaran operasi unit kerja yang dipimpinnya. Termasuk dalam ketrampilan ini adalah : memahami orang lain, ketrampilan komunikasi dan memotivasi. Kepemimpinan dan Teknik  super visi.

2.2 pemecahan masalah
• Mengapa di dalam sebuah hotel perlu memiliki rencana supervisi?
Pada dasarnya segala macam bisnis yang bersentuhan dengan bidang jasa haruslah memiliki planning / rencana untuk menjalankan bisnis tersebut, terlebih bagi seorang supervisor ia harus lah memiliki rencana Agar dapat menjakankan bisnisnya dengan baik. Terlebih supervisi didalam sebuah hotel yabg bersentuhan langsung dengan tamu dari dalam maupun luar negeri
• Apa saja tugas dan tanggung jawab seorang aupervisor didalam hotel?
Ketika seseorang diserahi tugas sebagai supervisor maka ia mempunyai  tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan staff biasa dimana, ia  mempunyai obligasi dan tanggung jawab yang tidak ringan. Untuk itu,  sebelum memilih dan mengangkat supervisor perlu dipertimbangkan  berbagai aspek mengenai orang tersebut. Ketika seseorang diangkat  menjadi supervisor , ia segera membuat batasan antara dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya. Termasuk didalamnya dalam pola pikir, sikap  dan tingkah lakunya. Seorang supervisor berada ditengah-tengah antara; karyawan, manajemen dan konsumen. Sehingga ia harus bisa menempatkan dirinya dengan baik dan tidak terlalu berpihak keatas atau kebawah. Di hotel atau di restoran,  supervisor berada diantara; pemilik. Konsumen dan orang-orang yang anda pimpin. Bagi karyawan, anda mewakili manajemen dalam hal; kekuasaan,  perintah-perintah, penerapan divisi.









BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa   rencana dan pelaksanaan supervisi di hotel sangatlah  penting guna menjalankan bisnis perhotelan sebab dalam menjalankan bisnis ini harus dengan menejemen yang solid di setiap lini.
3.2 Kritik dan saran
Guna melengkapi segala kekurangan dalam makalah ini kami siap menampung segala macam kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyemurnakan makalah ini.























Daftar pustaka
https://munafiahqowsiy.wordpress.com/2015/09/08/tujuan-prinsip-fungsi-dan-obyek-supervisi-pendidikan/
https://zainzuhaili.wordpress.com/2013/05/20/jenis-supervisi-model-type-pendekatan-proses-pelaksanaan-dan-teknik-supervisi-pendidikan/
pdfsearch.host78.com/../48_pdf
http://kartilago.blogspot.ae/2012/05/teknik-super-visi.html?m=1
http://id.scribd.com/mobile/doc/42581571/Teknik-Supervisi-Untuk-Kalangan-Industri-Jasa-2